Tuesday 6 October 2020

10 Tips dan Trik Bersepada Baik dan Benar

KETIKA BERGOWES-RIA, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, selain teknik dan teknis yang perlu kita ketahui, ada beberapa hal penting yang harus kita pelajari dan bisa kita lakukan ketika kita akan mengendarai sepeda kita terkait posisi, pedal dan penggunaannya secara efektif dan efisien.

1. Posisi Kepala

Posisikan kepala sebaiknya mengikuti alur tulang belakang yang terbentuk agar tidak terlalu tinggi maupun rendah. Pastikan pandangan menuju ke depan mengikuti arah lintasan, dan usahakan agar tulang leher dalam keadaan rileks serta tidak tegang, sesekali bisa melihat kanan dan kiri maupun menunduk hanya untuk relaksasi.

2. Posisi Tangan

Agar beban pada bahu dan punggung berkurang, sebaiknya tumpuan lengan diletakkan pada handel rem. Posisi tangan lurus dan tetap rileks tidak terlalu tegang, tangan selalu siap dan waspada pada hal-hal yang cepat dan tidak terduga.

3. Posisi Punggung

Jika bersantai, posisi punggung bisa agak berdiri namun tidak tegak, sama halnya seperti pembalap sepeda untuk memaksimalkan kecepatan, pembalap sepeda menggunakan posisi punggung bungkuk agar kecepatan maksimal dan tidak menghambat angin, untuk tanjakan bisa membungkuk dan ketika turunan posisi punggung bisa agak tegak.  

4. Posisi Bahu

Bahu juga sama seperti kepala di mana perlu untuk selalu mengikuti alur yang tangan serta punggung bentuk. Namun biasanya untuk posisi bahu yang benar, punggung akan terkena dampaknya dengan lebih tertekan. Artinya bahu tidak terlalu keras, bisa agak turun sehingga lebih rileks.

5. Posisi kaki

Perhatikan posisi kaki dengan pedal sepeda, kalo satu pedal satu pedal di bawah, maka mata kaki lebih baik ditekuk. Gunakan pangkal jari-jari kaki atau bagian depan telapak kaki saat mengayuh sepeda, karena dapat menambah kecepatan.

6. Posisi Pedal

Untuk mengayuh sepeda posisi teapak kaki lurus dan titik tekanan pada ujung kaki, pastikan kecepatan mempengaruhi dan tidak perlu memundurkan pedal ke belakang karena bisa berakibat rantai terlepas. Pedal harus seiring dan sejalan dengan kaki dalam mengayuh sepeda, posisi telapak kaki pada pedal lurus seperti jam menunjuk pukul 6. Jika mengayuh pedal dengan tumit, ataupun bagian tengah kaki, selain tidak bertenaga, juga bisa membuat cidera kaki.

7. Posisi Seatpost (Dudukan Sepeda)

Jika terasa kurang nyaman kurangi ketinggian seatpost, tetap diingat bahwa posisi kaki haruslah hampir lurus ketika diatas pedal dan telapak kaki (180 derajat.) Tips pengaturan ketinggian seatpost tersebut bertujuan agar energi dan tenaga kita ketika menganyuh diatas pedal tidak terbuang percuma, selain itu dudukan sebaiknya lebih tinggi dari tangan.

8. Shifting.

Perpindahan gigi atau gir baik depan dan belakang harus diperhatikan agar tidak berpotensi membuat rantai putus, atau mata gir patah. Setelah melakukan perpindahan sebaiknya kaki tetap mengayuh padel. Memadukan gir agar lebih memudahkan kita dalam bersepeda, penggunaan gir bisa disesuaikan dengan keadaan jalan maupun tanjangan dan turunan.

9. Breaking.

Mengerem juga memerlukan teknik dasar, dari posisi jari dan jari telunjuk dan tengah untuk tuas rem, jika tidak telalu cepat penggunaan rem bisa satu jari saja, padukan rem depan dan belakang agar tidak terlalu mendadak, khususnya pada turunan dan pada kejadian yang sangat cepat.

10. Makan dan Minum

Jika berkelompok dan akan melakukan perjalanan jauh, hindari makan berat satu jam sebelum kegiatan bersepda, sama halnya untuk minum, selma perjalanan agar bisa melatih mengambil minum dengan satu tangan jika tidak berhenti dan umumnya menggunakan tangan kiri agar tangan kenan penuh kendali sepeda, tidak perlu minum terlalu banyak dan dengan air dingin, silahkan membawa makanan ringan untuk diperjalanan seperti permen, coklat dan lainnya. 

Referensi  

- https://lokadata.id/artikel/jangan-abaikan-tehnik-dasar-bersepeda

- https://tatakata.wordpress.com/2018/01/18/teknik-pemindahan-gear-sepeda/



Thursday 1 October 2020

Pahami Aturan Bersepeda yang Baik dan Benar

SELAMA PANDEMI, salah satu aktivitas yang diminati masyarakat adalah berolahraga, nah olahraga yang sangat populer diantaranya bersepeda. Sejak jaman kuliah, saya selalu aktif ikut car free day dan juga menggunakan sepeda ke kantor bike to work setiap jumat karena jaraknya yang cukup dekat, lebih murah, sehat dan praktis.

Sumber : www.portalsepeda.com

Hanya saja, saat ini banyak sekali pesepeda yang tidak memperhatikan keselamatan di jalan, hal ini bisa membahayakan dirinya dan juga pengguna jalan yang lain. Nah mari kita simak aturan bersepeda yang baik dan benar.

1. Perlengkapan Keselamatan. 

Sumber : www.phinemo.com

        Hal yang terpenting dan sangat perlu adalah memperhatikan keselamatan diri, diantaranya Helm sebagai salah satu safety riding yang paling utama, pakaian yang nyaman untuk berolahraga maupun celana khusus bersepeda, bisa juga menggunakan kacamata maupun sarung tangan agar lebih nyaman dalam mengendarai sepeda, botol minum dan sepatu olahraga. 

2. Patuhi Aturan Lalu Lintas

        Sering sekali ditemukan pesepeda yang melanggar aturan lalu lintas, meskipun tidak ada sanksi khusus dari polisi, mematuhi aturan sangat penting untuk keselamatan kita. Aturan lalu lintas yang sering dilanggar oleh pesepeda mulai dari menerobos lampu merah, bersepeda melawan arus, masuk ke dalam tol hingga bersepeda di atas trotoar maupun jembatan penyebrangan. Pengalaman saya, jika jalan raya sangat penuh dan macet, saya biasa menggunakan trotoar namun dengan menuntun sepedanya, agar tidak mengganggu pejalan kaki yang lain.

3. Berbagi Jalan

          Ketika berkendara sepeda, ada banyak pengguna di jalan raya, pada beberapa kota yang sudah memiliki jalur khusus sepeda, kita perlu saling menghormati antara sesama pengguna jalan. Pastikan mengendarai sepeda di sebelah kiri jalan, jika bersama dengan rombongan tidak bergerombol namun beriringan. Selain itu perlu juga petunjuk jika kita ingin melalukan perubahan arah seperti belok kiri, kanan maupun berhenti.  

                                   

Sumber : www.suara.com

                 Gerakan yang perlu dilakukan sama seperti fungsi sen lampu pada kendaraan bermotor, jika kita ingin belok kiri maupun kanan tinggal melambaikan tangan ke arah belokannya serta mengangkat tangan jika berhenti.


3. Menggunakan Alat Komunikasi

                Sama halnya berkendara, alat komunikasi lebih baik tidak digunakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan fokus pada perjalanan. Banyak sekali pesepeda yang menggunakan alat komunikasi untuk merekam momen di jalan yang bisa mengakibatkan kecelakaan. Saya pun demikian, terkadang menggunakan beberapa aplikasi sepeda untuk mengukur jarak tempuh dan waktu, namun tidak digunakan ketika perjalanan.

Sumber : www.oto.detik.com

                Nah mungkin ini adalah informasi yang bisa dibagi untuk dapat dilakukan, selamat ber-gowes-ria dan jangan lupa, nikmati perjalanan dan berhati-hati selama kegiatan. 😃