Thursday, 1 October 2020

Pahami Aturan Bersepeda yang Baik dan Benar

SELAMA PANDEMI, salah satu aktivitas yang diminati masyarakat adalah berolahraga, nah olahraga yang sangat populer diantaranya bersepeda. Sejak jaman kuliah, saya selalu aktif ikut car free day dan juga menggunakan sepeda ke kantor bike to work setiap jumat karena jaraknya yang cukup dekat, lebih murah, sehat dan praktis.

Sumber : www.portalsepeda.com

Hanya saja, saat ini banyak sekali pesepeda yang tidak memperhatikan keselamatan di jalan, hal ini bisa membahayakan dirinya dan juga pengguna jalan yang lain. Nah mari kita simak aturan bersepeda yang baik dan benar.

1. Perlengkapan Keselamatan. 

Sumber : www.phinemo.com

        Hal yang terpenting dan sangat perlu adalah memperhatikan keselamatan diri, diantaranya Helm sebagai salah satu safety riding yang paling utama, pakaian yang nyaman untuk berolahraga maupun celana khusus bersepeda, bisa juga menggunakan kacamata maupun sarung tangan agar lebih nyaman dalam mengendarai sepeda, botol minum dan sepatu olahraga. 

2. Patuhi Aturan Lalu Lintas

        Sering sekali ditemukan pesepeda yang melanggar aturan lalu lintas, meskipun tidak ada sanksi khusus dari polisi, mematuhi aturan sangat penting untuk keselamatan kita. Aturan lalu lintas yang sering dilanggar oleh pesepeda mulai dari menerobos lampu merah, bersepeda melawan arus, masuk ke dalam tol hingga bersepeda di atas trotoar maupun jembatan penyebrangan. Pengalaman saya, jika jalan raya sangat penuh dan macet, saya biasa menggunakan trotoar namun dengan menuntun sepedanya, agar tidak mengganggu pejalan kaki yang lain.

3. Berbagi Jalan

          Ketika berkendara sepeda, ada banyak pengguna di jalan raya, pada beberapa kota yang sudah memiliki jalur khusus sepeda, kita perlu saling menghormati antara sesama pengguna jalan. Pastikan mengendarai sepeda di sebelah kiri jalan, jika bersama dengan rombongan tidak bergerombol namun beriringan. Selain itu perlu juga petunjuk jika kita ingin melalukan perubahan arah seperti belok kiri, kanan maupun berhenti.  

                                   

Sumber : www.suara.com

                 Gerakan yang perlu dilakukan sama seperti fungsi sen lampu pada kendaraan bermotor, jika kita ingin belok kiri maupun kanan tinggal melambaikan tangan ke arah belokannya serta mengangkat tangan jika berhenti.


3. Menggunakan Alat Komunikasi

                Sama halnya berkendara, alat komunikasi lebih baik tidak digunakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan fokus pada perjalanan. Banyak sekali pesepeda yang menggunakan alat komunikasi untuk merekam momen di jalan yang bisa mengakibatkan kecelakaan. Saya pun demikian, terkadang menggunakan beberapa aplikasi sepeda untuk mengukur jarak tempuh dan waktu, namun tidak digunakan ketika perjalanan.

Sumber : www.oto.detik.com

                Nah mungkin ini adalah informasi yang bisa dibagi untuk dapat dilakukan, selamat ber-gowes-ria dan jangan lupa, nikmati perjalanan dan berhati-hati selama kegiatan. 😃


No comments:

Post a Comment